Goa Ratu dan Goa Putri
terdapat di perbukitan kapur di Pulau Nusakambangan bagian tengah.
Panjang goa kurang lebih 4 km dan lebar 20 meter . Goa yang kanan
kirinya masih alami karena ditumbuhi oleh pepohonan rupanya menambah
kesejukan dan kenyamanan didalamnya. Dari mulut goa kedalam banyak
dihiasi oleh stalaktit dan stalakmit yang masih asli dan relatif indah.
Goa ini juga dihuni oleh binatang seperti kelelawar dan burung walet.
Kedua goa tersebut mempunyai lorong yang mudah dilalui sampai dengan
panjang 140 meter dan lebar 14 sampai 20 meter, sekitar 70 meter
terdapat reruntuhan atap goa yang menunjukan pemandangan dengan latar
belakang stalaktit dan stalakmit.
Goa
ratu ini memang cukup menarik sebagai obyek wisata alam. Akan tetapi di
balik keindahan goa tersebut ternyata menyimpan misteri, ada beberapa
cerita yang berkaitan dengan goa ratu. Konon goa ratu merupakan goa tua
sebagai istana atau kerajan siluman. Oleh karena merupakan kerajaan
siluman, goa ini sering pula dipakai atau sebagai tempat pertemuan
raja-raja siluman.
Kecuali
cerita tersebut goa ini juga terdapat batu yang sering kali disebut
atau bernama Ganda Mayit. Batu ini pada malam-malam tertentu seperti
malam jumat kliwon berbau bangkai (mayit). Selain batu ganda mayit,
dalam goa ratu terdapat pula batu yang diberi nama Selendang Mayang .
Batu
Selendang Mayang bentuknya tinggi besar dengan pilar pilar di
sekelilingnya. Batu ini sendiri sebenarnya merupakan stalakmit yang
terbentuk ribuan tahun lalu. Batu selendang mayang tergantung dan
”angker ” persis ditikungan goa , yang salah satunya yang merupakan
jalur yang tembus ke laut selatan . Pada bulan syura di malam hari
tertentu yaitu malam jumat kliwon mengeluarkan cahaya. Batu Selendang
Mayang pada waktu tertentu juga di kunjungi orang. Mereka yang datang
mempunyai maksud-maksud khusus. Kebanyakan mereka (laki-laki atau
perempuan ) adalah merasa belum mempunyai pasangan hidup. Mereka
kesulitan mencari jodoh umumnya bisa dikatakan ”jejaka tua atau perawan
kasep ” menurut keyakinan mereka Batu Selendang Mayang dapat memudahkan
orang untuk memperoleh jodoh . supaya dapat dikabulkan, maka mereka
harus memeluk batu tersebut dan sambil berkata dalam hati yang
diinginkan
Dalam goa
Ratu ini ada juga yang disebut Goa Merah, disebut Goa Merah karena batu
yang mengelilinginya berwarna merah. Konon dalam goa yang relatip sulit
dijangkau ini dulu pada jaman G 30 S/PKI di manfaatkan sebagai tempat
pembantaian (ada yang menyebut sebagai lobang buaya Nusakambangan. Hal
ini tentunya menambah ” angkernya ” Goa Ratu yang notabene merupakan
induk dari goa-goa yang ada di Nusakambangan .
Ditambah
lagi goa ini sebagai pusat kerajaan gaib sehingga hal-hal gaib sangat
mungkin terjadi disini, untuk itulah ada larangan yang tidak tertulis,
bahwa bagi pengunjung Pulau Nusakambangan khusus di goa ratu supaya
tidak melakukan atau berbuat yang sembrono (tidak pantas ) jika berada
didalamnya, tidak jauh dari lokasi goa Ratu kearah barat sekitar 2 Km
ada doa putri namun goa ini sementara tidak di kunjungi wisatawan
karena dinding stalakmit sangat membahayakan pengunjung.
Oleh
karena goa ratu cukup dalam masuk perut bumi, maka suasana dalam goa
sangat gelap bagi mereka yang akan masuk kedalam goa harus mengunakan
penerangan petromak atau lampu senter.
Untuk
menuju goa ini relatif sangat mudah. Untuk mereka yang mau berkunjung
melalui pelabuhan Penyeberangan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma dan
menuju Pelabuhan Penyeberangan Sodong dengan naik perahu atau Kapal
Pengayoman. Dari Pelabuhan Sodong kemudian dengan menggunakan kendaraan
pribadi atau carteran menuju obyek wisata Goa Ratu.
Sabtu, 17 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar